GumukPasir atau Sand Dune merupakan sebuah bentukan alam karena proses angin disebut sebagai bentang alam eolean (eolean morphology). Angin yang membawa pasir akan membentuk bermacam-macam bentuk dan tipe gumuk pasir. Bentang alam (morphology) ini sering dijumpai di daerah gurun. Namun menariknya walaupun Indonesia ini beriklim tropis yang banyak hujan ternayat ada juga daerah di []
Pengertian Sedimentasi, Faktor Penyebab, Jenis & Dampak – Dalam ekosistem alam, kita akan menemui siklus-siklus yang terjadi secara berulang dan beputar. Siklus-siklus yang terjadi antara lain, siklus air dan siklus batuan. Contents 1 Pengertian Sedimentasi, Faktor Penyebab, Jenis & Dampak Pengertian Sedimentasi Faktor-Faktor Penyebab Sedimentasi Jenis-Jenis Sedimentasi Sedimentasi Aquatis Sedimentasi Fluvial Sedimentasi Marina Sedimentasi Aeris Sedimentasi Gletser Sedimentasi Limnis Dampak Sedimentasi Pengertian Sedimentasi, Faktor Penyebab, Jenis & Dampak Pengertian Sedimentasi Faktor-Faktor Penyebab Sedimentasi Jenis-Jenis Sedimentasi Sedimentasi Aquatis Sedimentasi Fluvial Sedimentasi Marina Sedimentasi Aeris Sedimentasi Gletser Sedimentasi Limnis Dampak Sedimentasi Pernyataan Yang Benar Tentang Sedimentasi Fluvial Adalah Terbentuk Pengertian Sedimentasi, Faktor Penyebab, Jenis & Dampak Batuan memiliki siklus mulai dari terjadinya, lalu mengalami pelapukan dan membentuk batuan yang baru. Pengertian Sedimentasi Ada sebuah istilah yang dikenal dalam siklus batuan yaitu pengendapan atau sedimentasi. Sedimentasi bisa terjadi pada beberapa komponen abiotik, misalnya pasir dan tanah yang kemudian akan membentuk sesuatu yang berbeda. Sedimentasi atau pengendapan adalah suatu fenomena mengendapnya komponen-komponen abiotik di lingkungan. Proses pengendapan tersebut dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya hembusan angin atau aliran air yang membawa partikel-partikel kecil ke berpindah tempat untuk mengendap lalu membentuk sesuatu yang baru. Fenomena sedimentasi dapat terjadi di laut, darat dan sungai. Partikel-partikel yang dipindahkan adalah sisa proses pengikisan atau pelapukan dalam waktu yang sangat lama sehingga dapat dengan mudah terbawa. Faktor-Faktor Penyebab Sedimentasi Proses sedimentasi merupakan siklus alami yang akan terus terjadi dan dalam waktu yang tidak sebentar. Beberapa faktor yang menyebabkan sedimentasi, antara lain Material-material kecil, misalnya tanah, debu dan pasir yang nantinya akan mengendap. Adanya lingkungan pengendapan yang tepat di laut, darat maupun wilayah transisi. Adanya proses pengangkutan sumber partikel oleh es, angin dan air. Terjadinya proses sedimentasi sebab perbedaan gaya dan arus. Adanya proses penggantian replacement dan pengkristalan kembali rekristalisasi ataupun perubahan material. Adanya diagnesis atau perubahan yang terjadi ketika proses sedimentasi fisika atau kimia berlangsung. Adanya kompaksi sebagai akibat yang ditimbulkan oleh gaya berat dari material pengendapan yang mendorong volume lapisan pengendapan menjadi semakin berkurang. Adanya lifthikasi sebagai akibat yang ditimbulkan dari kompaksi yang terjadi terus menerus dan pada akhirnya membuat pengendapan mengeras. Jenis-Jenis Sedimentasi Sedimentasi yaitu proses mengendapnya material-material di permukaan bumi dengan dibantu berbagai macam kekuatan sehingga terdapat beberapa jenis sedimentasi. Pelapukan atau pengikisan yang terjadi pada komponen-komponen biotik akan bergantung pada kekuatan alam. Kekuatan-kekuatan alam tersebut selalu terjaga konsistensinya untuk membawa pertikel-partikel lalu membuatnya menjadi komponen-komponen abiotik yang baru. Kekuatan-kekuatan tersebut, antara lain angin, air, gletser dan es. Sedimentasi menurut tenaga pengangkutnya dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti berikut Sedimentasi Aquatis Sedimentasi aquatis adalah proses pengendapan dengan menggunakan aliran air sebagai tenaga pengangkut material-material sedimen. Proses ini benar-benar bergantung pada aliran air. Umunya, pada saat aliran atau arus air sedang kuat, maka material-material yang terhanyut turut berpindah tempat sampai sejauh mana air mampu membawanya dan kemudian mengendap. Akan tetapi, ketika aliran atau arus air sedang lemah, maka material-material akan bersedimen di tempat itu. Sebagai contoh yang mungkin bisa dipahami, pada saat kita mengaduk segelas teh dengan sendok, maka ampas teh akan ikut naik, tetapi ketika sendok dikeluarkan dari gelas, maka perlahan-lahan ampas teh akan turun ke dasar gelas. Sedimentasi aquatis pun dibagi lagi menjadi sedimentasi fluvial dan sedimentasi marina, berikut penjelasannya Sedimentasi Fluvial Sedimentasi fluvial adalah proses penegndapan dengan bantuan air sungai dan tentu saja terjadi di daerah sungai. Umunya sedimentasi ini terjadi di sungai-sungai dataran tinggi dan membuat wilayah muara sungai mendangkal. Pengertian Sedimentasi, Faktor Penyebab, Jenis & Dampak Sedimentasi Marina Sedimentasi marina adalah pengendapan oleh air laut yang bisa terjadi sebab arus laut yang berubah mengendapkan material di dasar laut. Sedimentasi ini terjadi juga karena pasang surut air laut di mana saat pasang, materi-materi akan terhanyut dan lama-lama membentuk pulau kecil. Sedimentasi marina menciptakan beberapa bentukan, seperti Spit adalah dataran panjang di sekitar pantai. Gosong adalah dataran kecil di tengah laut. Tombolo adalah jembatan allami penghubung pulau besar dan pulau kecil. Nehrung adalah bukit pasir di sekitar pantai. Penghalang pantai adalah tanggul alami terusan spit. Sedimentasi Aeris Sedimentasi aeris adalah pengendapan dengan bantuan angin di mana material akan terbang dan mengendap di tempat jatuhnya. Salah satu hasil bentukan sedimentasi aeris yaitu gumuk pasir sand dune. Salah satunya yang terkenal ada di sekitar Parangkusumo dan Parangtritis, Yogyakarta. Sedimentasi Gletser Sedimentasi gletser atau glasial adalah pengendapan dengan bantuan es atau ini terjadi karena moraine, yaitu materi-materi pasir, kerikil dan lainnya yang terbawa es dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah membuat bentuk gletser berubah dari V menjadi U. Sedimentasi gletser menciptakan beberapa bentukan, seperti Oscar adalah sedimen gletser berbentuk punggung sempit dan panjang. Kame adalah bentukan sedimentasi berbentuk dataran tinggi. Drumlin adalah bukit kecil hasi sedimentasi gletser. Till plain adalah dataran hasil sedimentasi gletser. Sedimentasi Limnis Sedimentasi limnis adalah sedimentasi yang dihasilkan dari proses erosi di danau kemudian membentuk sedimen limnis. Sedimentasi yang terjadi di danau biasanya menghasilkan lapisan batukerikil, pasir, delta dan lumpur. Dampak Sedimentasi Pengendapan atau sedimentasi membawa menghasilkan dampak sebagai akibat dari proses yang ada. Dampak sedimentasi antara lain Alluvial adalah pengendapan di sungai yang mengalami perubahan kekuatan arus dengan cepat. Hal itu menyebabkan material sedimentasi mengendap dengan tiba-tiba dan berbentuk kerucut. Alluvial uum dijumpai di wilayah lereng gunung dan di dasar lembah. Meander adalah pendapan di sungai yang berliku-liku yang juga terbentuk dari sedimentasi pada tikungan-tikungan sungai. Dataran banjir adalah dataran di sisi kanan kiri sungai yang disebut dengan floodplain. Sisi kanan kiri selalu saja memperoleh material yang terbawa arus sehingga lama kelamaan akan bertambah ketinggiannya. Danau tapal kuda atau oxbow adalah sungai yang terputus oleh sedimentasi yang terus menerus. Delta adalah tanah luas di sekitar muara sungai yang terbentuk dari endapan material yang terus meneurs dan lama. Sekian penjelasan materi Pengertian Sedimentasi, Faktor Penyebab, Jenis & Dampak . Terima kasih sudah membaca artikel kami, semoga dapat menambah wawasan para pembaca. 🙂 Pengertiansedimentasi. Sedimentasi merupakan proses pengendapan material hasil erosi pada tempat tertentu. Materi yang mengendap dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya materi terbawa angin, aliran air, atau gletser. Semua yang mengendap kemudian akan menyatu dan membentuk batuan baru yang disebut batuan sedimen. Squad, tahukah kamu, di alam juga bisa terjadi proses pengendapan, lho! Proses pengendapan yang terjadi di alam salah satunya bernama sedimentasi. Hmm kamu sudah pernah dengar istilah sedimentasi sebelumnya? Nah, sekarang yuk kita mengenal sedimentasi dan jenis-jenisnya. Ternyata, jenis-jenis sedimentasi ada banyak, lho. Kuy, keep scrolling! Baca Juga Mengenal Dataran Tinggi, Gunung, Danau, Lembah, dan Sungai Definisi Sedimentasi Squad, apakah kamu sudah tau definisi sedimentasi? Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi di tempat tertentu. Bahan yang terendap tersebut dapat disebabkan oleh banyak kondisi, misalnya material yang terbawa angin, terbawa aliran air, atau terbawa gletser. Materi yang mengendap dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya materi terbawa angin, aliran air, atau gletser. Kemudian, bahan atau material yang mengendap tersebut akan menyatu, lalu membentuk jenis batuan baru yang disebut dengan batuan sedimen. Sedimentasi Berdasarkan Penyebabnya Squad, berdasarkan penyebabnya, sedimentasi dapat diklasifikasikan ke dalam 3 jenis, yaitu sedimentasi akuatis, sedimentasi aeolis, dan sedimentasi marine. a. Sedimentasi Akuatis Squad, sedimentasi akuatis juga sering disebut sedimentasi air sungai. Yang dimaksud dengan sedimentasi akuatis adalah pengendapan materi yang terbawa oleh air. Sedimentasi akuatis biasanya terjadi di dataran rendah dan sungai. Hasil dari sedimentasi akuatis adalah kipas alluvial atau dataran banjir. b. Sedimentasi Aeolis Squad, sedimentasi aeolis sering disebut sebagai sedimentasi karena angin, lho. Sesuai dengan namanya, sedimentasi ini terjadi karena angin membawa bahan-bahan yang kemudian mengalami pengendapan. Dataran yang terbentuk dari proses sedimentasi aeolis adalah gumuk pasir. c. Sedimentasi Marine Squad, dari namanya, kamu bisa menebak nggak sih, apa yang dimaksud dengan sedimentasi marine? Yap, sedimentasi marine, atau yang juga sering disebut sebagai sedimentasi air laut, merupakan proses pengendapan material yang terjadi karena adanya material yang terbawa oleh gelombang air laut. Oleh karena itu, hasil dari sedimentasi marine antara lain adalah tumpukan karang dan tombolo. Sedimentasi berdasarkan Lokasi Pengendapannya Berdasrkan tempat pengendapannya, sedimentasi dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu sedimen teristis, sedimen fluvial, sedimen limnis, sedimen marine, dan sedimen lakustris. Nah, Squad, bagaimana, sudah mulai paham mengenai sedimentasi? Kalau kamu masih ingin belajar lebih lanjut atau mau tanya-tanya lebih lanjut lagi mengenai materi pelajaran yang belum kamu ngerti, yuk tanya di ruanglesonline! Kamu bisa tanya-tanya soal PR atau tugas sekolah yang kamu nggak ngerti dengan kakak tutor terbaik, lho! Tunggu apa lagi, download aplikasinya di sini, ya. Selamat belajar! Referensi Wardiyatmoko. 2006. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta Erlangga Sindhu P. Yasinto. 2016. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta Erlangga Artikel terakhir diperbarui pada 3 Desember 2020. Sedimentasiadalah proses pengendapan material hasil erosi di tempat tertentu. Bahan yang terendap tersebut dapat disebabkan oleh banyak kondisi, misalnya material yang terbawa angin, terbawa aliran air, atau terbawa gletser. Materi yang mengendap dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya materi terbawa angin, aliran air, atau gletser. Bentuklahan asal proses fluvial menurut Suharsono 1988 dalam Heru Pramono dan Arif Ashari 2013118 dihasilkan oleh kerja aliran sungai, dalam hal ini terutama pada daerah-daerah deposisi seperti lembah sungai besar dan dataran aluvial. Prosess kerja aliran sungai yang menghasilkan bentuklahan fluvial meliputi tiga bagian yang saling berkaitan yaitu erosi, transportasi, dan sedimentasi. Karena saling berkaitan ketiga proses ini sering disebut tiga tahap dari aktivitas tunggal. Tahap dalam proses ini diawali dengan erosi, kemudian pengangkutan, dan sedimentasi. Apabia lereng atau debit aliran permukaan semakin kecil, kecepatan dan energi aliran juga enjadi keciil. Maka pada tahap ini terjadi sedimentasi karena tenaga untuk mengangkut material hasil erosi juga Chay Asdak 2007338 dua penyebab utama terjadinya erosi adalah erosi karena alamiah dan erosi karenaa aktivitas manusia. Erosi alamiah dapat terjadi karena proses pembentukan tanah dapat terjadi karena proses pembentukan tanah dan proses erosi yang terjadi untuk mempertahankan keseimbangan tanah secara alami. Salah satu tipe erosi di daerah tropis yaitu erosi tebing sungai streambank erosion adalah pengikisan tanah pada tebing-tebing sungai dan penggerusan dasar sungai oleh aliran air. Sungai Braided StreamSedimentasi dalam Chay Asdak 2007391 adalah hasil dari erosi. Sedimen sering dijumpai di dalam sungai. Baik terlarut atau tidak terlarut, adalah merupakan produk dari pelapukan batuan induk yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, terutama perubahan pelapukan batuan induk tersebut kita kenal dengan partikel-partikel tanah. Partikel-partikel tanah tanah tersebut dapat terkelupas dan terangkut ke tempat yang lebih rendah untuk kemudian asuk ke dalam sungai dan dikenal dengan sedimen sehingga transpor sedimen dari tempat tinggi ke rendah dapat menimbulkab Van Sleen, dkk 1974 dan Suharsono 1988 dalam Heru Pramono dan Arif Ashari 2013118 terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kondisi alami dari sedimen fluvial, yaitu 1. Muatan sedimen pada tubuh perairan yang dikontrol oleh kecepatan aliran, gradien, dan pasokan supply dari muatan sedimen itu Luas dan kondisi alami daerah aliran sungai, mencakup kondisi geologi, iklim, relief, tanah, vegetasi, penutup, dan bentuk Kondisi aliran air yang meliputi kecepatan, kuantitas, dan arah aliran air serta Ghufron Fikrianto 2015 perbedaan kontur tanah membuat pola aliran sungai berbeda-beda, pola aliran sungai dibedakan menjadi beberapa kelompok, yaitu 1. Rektangular, yaitu pola aliran sungai yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur Angular, yaitu pola aliran sungai yang membentuk sudut <90°. Pola aliran inimasih mengikuti garis-garis Radial sentrifugal, yaitu pola aliran sungai pada kerucut gunung merapi atau dome yang baru memasuki stadium muda dan arah alirannya menuruni lereng meninggalkan pusatnya.4. Radial sentripetal, yaitu pola aliran sungai pada suatu kawah atau cekungan pada gunung, arah alirannya menuju ke Trelis, yaitu pola aliran sungai yang berbentuk seperti treli atau jeruji, pola ini terbentuk di pegunungan Anular, yaitu pola aliran sungai utamanya berbentuk melingkar radial, anak sungainya hampir berbentuk tegak lurus dengan sungai utama, pola ini terbentuk pada pegunungan Dendritik, yaitu pola aliran sungai yang mirip cabang atau akar tanaman, pola aliran ini berada pada daratan yang landai sehingga arus sungainya tidak terlalu deras dan tidak cukup kuat untuk menempuh jalur lurus dan Pinnate, yaitu pola aliran sungai yang muara-muara sungainya membentuk sudut sungai adalah posisi percabangan alursungai di dalam urutannya terhadap induk sungai pada suatu DAS. Berdasarkan metode Stahler, alur sungai palung hulu yang tidak mempunyai cabang disebut orde pertama orde 1, pertemuan antara orde yang memiliku angka yang sama akan menjadi orde dengan satu angka yang lebih besar dari orde sebelumnya namun jika kedua cabang sungai yang bertemu memiliki nilai orde yang berbeda, maka nilai terbesar yang dipakai untuk orde selajutnya. Demikian seterusnya sampai diketakui orde terbesarsungai Charkton 2008 dalam Heru Pramono dan Arif Ashari 2013119 sistem fluvial terdiri atas tiga bagian yaitu zona erosi, zona transportasi, dan zona deposisi. Zona erosi merupakan bagian hulu daerah aliran sungai dan merupakan wilayah yang terdapat sungai berstadium muda. Zona transportasi merupakan wilayah sungai berstadium dewasa. Adapun zona deposisi merupakan wilayah sungai yang berstadium tua yang banyak dijumpai kenampakan hasil contoh bentuklahan asal proses fluvial, yaitu Heru Pramono dan Arif Ashari, 20131241. Dataran aluvial dan kuipas aluvialApabila sungai atau aliran yang bermuatan banyak muncil dari bukit atau pegunungan dan mengalir menuju ke arah rendah, maka diendapkanlah aluvium hasi pengikisannya karena terjadi perubahan derajat yang diendapkan menyebar dalam bentuk menyerupai kipas di dataran rendah, disebut kipas aluvial aluvial fans sedangkan dataran aluvial terbentuk apabila serangkaian kipas-kipas aluvial yang berdampingan bergabung satu sama Crevasse-splaysBentuklahan ini berupa endapan pada celah-celah yang sejajar dengan lengkung sungai, dengan lebar dari beberapa puluh meter hingga beberapa ratus meter, ketebalan sedimen dari beberapa puluh sentimeter hingga beberapa Dataran BanjirDataran banjir flood plain terbentuk melalui pengendapan muatan sungai berstadium dewasa. Perulaan sungai dewasa ditandai oleh permulaan perkembangan dasar lembah yang datar, dihasilkan oleh erosi Tanggul Alam Tanggul alam terbentuk dari akumulasi sedimen yang membatasi alur sungai yang nampak sebagai tanggul memanjang. Tinggi maksimum suatu tanggul terdapat pada bagian tepi dalam tanggul yang berbatasan dengan alur sungai dengan lereng curam. Pada sisi yang menjauhi alur sungai ke arah datarn banjir, lereng tanggul berangsur-angsur berkurang menjadi miring hingga landai. Kenampakan ini mengindikasikan pada saat terjadi banjir tinggi muka air sungai pernah mencapa permukaan tanggul bahkan Teras Aluvial Teras merupakan bentuklahan asal proses fluvial yang dicirikan oleh keberadaan dinding berlereng curam pada satu sisi dan lereng datar/landai pada sisi Point Bar Bentuklahan ini banyak dijumpai pada sungai yang sedang mengalami meandering, yaitu terbentuk oleh pengendapan material di dalam alur sungai dan berlangsung pada saat yang bersamaan dengan erosi ke arah samping pada sisi yang berlawanan. Di dalam point bar terdapat igir-igir scroll yang diantaranya diselingi aleh alur-alur swales dengan kedudukan hampir sejajar satu sama lain. Secara umum tekstur material point bar tergantung pada keadaan sedimen yang terangkut oleh aliran sungai pada saat banjir, namun demikian swales cenderung terisi material halus. Menurut Arbogast dalam Heru Pramono dan Arif Ashari 2013131 menjelaskan deposisi sedimen dalam proses pembentukan point bar terjadi pada bagian dalam meander karena aliran sungai pada bagian tersebut relatif lemah. Sebaliknya dijumpai pada bagian yang berlawanan, dimana terjadi pemotongan lereng oleh erosi sungai pada sisi luar meander karena tingginya kecepatan aliran pada bagian Delta Delta merupakan bentuklahan asal proses kepesisiran yang terdiri atas penyusunan darat dan laut terhadap sedimen yang terbawa oleh proses fluvial, yang membentuk bentang lahan aluvial melalui deposisi pada muara sungai. Menurut Suharsono 1988 dalam Heru Pramono dan Arif Ashari 2013133terdapat beberapa faktor yang mengendalikan pembentukan delta baik bentuk maupun ukurannya, yaitu 1. Morfologipantai termasuk di dalamnya konfigurasi garis Arah dan intensitas gelombang yang datang dari Kekuatan mengangkut sedimen yang terangkut oleh sungai dari Julat range dari pasang surut muka air laut.